(apt. Dwi Aulia Ramdini, M.Farm)
Benarkah kita harus memiliki stok antibiotik di rumah?
Berdasarkan fakta yang ada di masyarakat ternyata masih ada sebagian orang yang beranggapan bahwa menyimpan antibiotik sebagai stok persediaan dirumah itu perlu. Ini merupakan anggapan yang tidak tepat, karena justru malah dapat menimbulkan masalah serius. Simak ulasan berikut ini!
Antibiotik tidak untuk mengatasi gejala
penyakit
Antibiotik
adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri yang bersifat patogen atau
merugikan tubuh. Berbeda dengan obat lainya antibiotik tidak digunakan untuk
mengatasi keluhan dan gejala seperti demam atau sakit kepala. Begitu juga
dengan pencegahan, antibiotik tidak ditujukan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh atau menangkal penyakit. Jika ada yang berpendapat demikian, ini adalah
anggapan yang salah.
Antibiotik hanya digunakan pada saat
terjadi infeksi bakteri
Saat
tubuh mengalami infeksi bakteri patogen, maka tubuh membutuhkan antibiotik. Lalu
bagaimana kita dapat mengetahui jika kita mengalami infeksi bakteri? Maka jawabanya
adalah ketika kita sudah melakukan
pemeriksaan ke dokter. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan dan
penilaian agar dapat menentukan diagnosis penyakit, setelah itu barulah resep atau rekomendasi pengobatan diberikan.
Fenomena
yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari adalah, banyak orang yang merasa
tahu dan mencoba mendiagnosis dirinya sendiri hanya berdasarkan pengalaman dan
gejala yang ia rasakan. Umumnya orang menganggap bahwa, demam adalah gejala
utama dari infeksi bakteri, sehingga tidak jarang seseorang akan langsung
mengkonsumsi antibiotik ketika demam. Padahal ini adalah pemahaman yang keliru,
demam bukanlah indikator utama dan satu-satunya penanda infeksi bakteri. Oleh karena
itu, sangat tidak tepat jika seseorang menyimpan antibiotik sebagai stok persediaan
obat di rumahnya. Ketika merasakan sakit yang tidak dapat diatasi dengan
obat-obat bebas (seperti parasetamol) dan dirasa berat maka sebaiknya periksakan
dan konsultasikan kedokter. Jangan sampai kita salah mengkonsumsi obat yang
malah menimbulkan penyakit baru.
Penggunaan antibiotik tidak tepat dapat
memicu resistensi antibiotik
Resistensi
antibiotik atau kondisi dimana suatu bakteri menjadi kebal terhadap suatu
antibiotik. Hingga saat ini resistensi masih menjadi masalah utama yang terus diupayakan pencegahannya. Salah satu
penyebabnya adalah penggunaan antibiotik yang tidak perlu atau tidak tepat
termasuk menyimpan antibiotik sebagai persediaan. Dampak yang paling berbahaya
dari resistensi antibiotik adalah sulitnya penyakit infeksi bakteri yang
umumnya bisa mudah disembuhkan menjadi lebih sulit diatasi. Hal ini disebabkan karena
bakteri mengalami adaptasi menjadi lebih kebal.
Pengetahuan
dan kesadaran akan kesehatan hendaknya dimiliki oleh setiap orang. Bersikap
bijak dalam menyikapi masalah kesehatan sangat diperlukan. Tanyakan pada ahlinya dan mintalah informasi yang anda butuhkan agar
anda dapat terhindar dari kesalahan pengobatan.
#Day7 #30DWCJilid25
Komentar
Posting Komentar