Langsung ke konten utama

Postingan

Menyimpan Antibiotik

(apt. Dwi Aulia Ramdini, M.Farm)  Benarkah kita harus memiliki stok antibiotik di rumah?  Berdasarkan fakta yang ada di masyarakat ternyata masih ada sebagian orang yang beranggapan bahwa menyimpan antibiotik sebagai stok persediaan dirumah itu perlu. Ini merupakan anggapan yang tidak tepat, karena justru malah dapat menimbulkan masalah serius. Simak ulasan berikut ini! Antibiotik tidak untuk mengatasi gejala penyakit Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri yang bersifat patogen atau merugikan tubuh. Berbeda dengan obat lainya antibiotik tidak digunakan untuk mengatasi keluhan dan gejala seperti demam atau sakit kepala. Begitu juga dengan pencegahan, antibiotik tidak ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau menangkal penyakit. Jika ada yang berpendapat demikian, ini adalah anggapan yang salah. Antibiotik hanya digunakan pada saat terjadi infeksi bakteri Saat tubuh mengalami infeksi bakteri patogen, maka tubuh membutuhkan antibiotik. Lalu ...
Postingan terbaru

Cara Menyimpan Obat

(apt. Dwi Aulia Ramdini, M.Farm)  Obat merupakan salah satu kebutuhan penting yang hampir dimiliki oleh hampir sebagian besar orang. Umumnya setiap orang akan menyimpan obat atau vitamin yang dibutuhkan dalam menemani aktivitas mereka. Sayangnya masalah penyimpanan obat masih kurang diperhatikan. Penyimpanan obat yang tepat penting untuk menjaga agar obat tetap terjaga khasiat dan keefektifanya. Penyimpanan harus disesuaikan dengan saran penyimpanan pada brosur atau label obat. seperti misalnya pada suhu ruangan, suhu sejuk, lemari pendingn atau lebih spesifik dinyatakan pada angka derajat suhu tertentu. Berikut  beberapa hal yang harus dilakukan dalam menyimpan obat. Tidak menyimpan obat di area lembab Beberapa orang ada yang menyimpan obat ditempat yang memang sering ia jangkau salah satunya tempat mencuci tangan atau wastafel.  Penyimpanan obat di area lembab seperti dekat wastafel, kamar mandi sangat tidak disarankan karena memiliki kelembaban tinggi dan berisiko basa...

Apoteker Berbagi Rasa (#1)

source: https://cdn.pixabay.com/photo/2020/01/09/17/16/pharmacy-4753340_960_720.jpg Saat berpraktik di apotek, bagiku cukup memberikanku pengalaman dan gambaran tentang bagaimana praktik pelayanan farmasi dilakukan. terutama pada saat pertama kali berpraktik setelah memperoleh gelar apoteker. Senang campur deg-degan pastinya, tapi lebih didominasi rasa khawatir karena masih sangat terbatas pengalamanya. Siapa sangka ternyata konsumen atau pasien kalau kami biasa menyebutnya, lebih pandai dari kami. Bagaimana tidak, mereka datang membeli obat hanya dengan menyebut nama obatnya tanpa memberikan catatan, resep atau bertanya pada kami. Bahkan mereka bisa hafal nama, bentuk hingga kegunaanya.   Sebagian besar konsumen yang aku jumpai seperti itu, bisa dibilang mereka sangat cerdas sih tapi juga mengkhawatirkan. Di zaman serba teknologi seperti saat ini, seseorang akan sangat mudah memperoleh informasi tentang apapun yang ia butuhkan termasuk obat. Hanya dengan memasukkan key...

Menggerus Obat dam Membuka Cangkang Kapsul

source : https://qtxasset.com/2016-08/crushtablet.jpg?XFn58rIMTgTkpzsrgFc_UeAVeVvYw0uzTambahkan teks Pernahkah anda minum obat dengan cara digerus? Atau dengan cara membuka cangkang kapsulnya? Jika iya maka anda sama seperti saya, tapi dulu pada saat saat berusia 3 tahun. Keduanya sering dan umum terjadi bukan?! Satu-satunya alasan mengapa ini dilakukan adalah karena mereka tidak bisa minum atau menelan tablet secara utuh. Lalu sebenarnya boleh tidak sih menggerus obat atau membuka cangkang kapsul? Tidak semua tablet dapat digerus! Setiap obat memiliki karakteristik yang berbeda begitu juga cara penggunaanya. Tidak semua obat boleh digerus atau dibuka cangkang kapsulnya, tergantung pada karakteristik dan desain formulasi obatnya. Umumnya kita menilai suatu obat (misal tablet) berdasarkan warna dan bentuknya saja, padahal  desain sediaannya juga berbeda-beda untuk lebih jelasnya simak yang berikut ini ya! Tablet lapis gula Jenis ini tablet ini dilapisi oleh zat tertentu (seperti gu...

Minum obat yang salah

Ketika menonton drama atau sebuah film sering kali kita menjumpai adegan dimana sesorang yang ber-akting kesakitan kemudian ia menuangkan pil dalam jumlah banyak dan langsung ditelan begitu saja. Terlihat dramatis dan seru bukan?, tentunya adegan ini dibuat agar cerita didalamnya lebih menarik untuk ditonton. Menurut beberapa pengalaman orang ternyata dikehidupan nyata ada juga lho yang melakukan hal tersebut. Mereka beranggapan, jika mengkonsumsi obat dengan jumlah lebih banyak atau double maka sakit atau penyakit yang dia derita kan segera sembuh. Atau ada juga yang beranggapan kalau satu tablet saja tidak mempan untuk mengatasi sakitnya. Nah apakah anggapan seperti ini benar ? simak yang berikut ini!   source:  https://cdn.pixabay.com/photo/2017/12/03/12/38/medicine-2994788_960_720.jpg Setiap obat sudah memiliki aturan penggunaanya mulai dari dosis, jumlah dan interval minumnya. Misalnya suatu obat diintruksikan diminum 2 kali sehari sebanyak 1 tablet (500 mg) sesudah ...

Berkenalan dengan Obat (Part 1)

Hampir semua dari kita tahu tentang obat dan bahkan pernah mengkonsumsinya. Tapi apakah kita tahu siapa si pembuatnya dan bagaimana caranya? Ketika menggenggam obat, pernahkah kita mengamati bentuk, warna dan bahkan rasanya? Nah disini saya akan menceritakan secara singkat siapa pembuat obat dan bagaiaman proses pembuatanya. Sebagian orang beranggapan obat adalah suatu zat yang digunakan sebagai penyembuh atau mengobati pada kondisi sakit, atau ada juga yang menganggapnya sebagai racun. Secara umum obat merupakan suatu zat kimia tertentu sintetis maupun semi sintetis yang ditujukan untuk mengobati suatu kondisi penyakit tertentu. Tidak hanya mengobati obat juga bisa mencegah, mengurangi, menghilangkan sakit pada suatu kondisi penyakit tertentu. Dikatakan racun karena apabila digunakan tidak sesuai dengan takaran atau dosisnya dapat menyebabkan si obat itu menjadi racun dan berdampak buruk terhadap tubuh. Obat dibuat oleh seorang farmasis yang melibatkan berbagai bidang ilmu. Seoran...

Pengujian Hydrochloroquine Dihentikan Pada Pasien Covid-19

Sejak dinyatakanya Covid-19 sebagai Pandemi oleh WHO, beberapa negara melakukan sejumlah langkah percepatan dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam penemuan terapi obat termasuk WHO sendiri sebagai Organisasi Kesehatan Dunia. Beberapa obat digunakan sebagai standar terapi Covid-19 yang salah satunya adalah Hydrochloroquine. Hydrchloroquine menjadi pilihan terapi Covid-19 karena dianggap memiliki efek antivirus dan menurunkan perburukan gejala dengan di tandai dengan pengurangan durasi lama rawat. Meskipun beberapa pakar ahli berbeda pendapat tentang penggunaan obat ini.  Kenapa dihentikan? Pada 16 Juni 2020 WHO menyatakan bahwa pengujian efektivitas hydrochloroquin yang dilakukan oleh  solidarity trial  telah dihentikan. Eksekutif trial grup dan prinsipal investigator membuat keputusan berdasarkan evidence/  bukti dari solidarity trial , UK’s recovery trial dan   cochrane review  dari berbagai evidence penggunaan obat tersebut pada pasien Covid-19....