Langsung ke konten utama

Pengujian Hydrochloroquine Dihentikan Pada Pasien Covid-19


Sejak dinyatakanya Covid-19 sebagai Pandemi oleh WHO, beberapa negara melakukan sejumlah langkah percepatan dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam penemuan terapi obat termasuk WHO sendiri sebagai Organisasi Kesehatan Dunia. Beberapa obat digunakan sebagai standar terapi Covid-19 yang salah satunya adalah Hydrochloroquine. Hydrchloroquine menjadi pilihan terapi Covid-19 karena dianggap memiliki efek antivirus dan menurunkan perburukan gejala dengan di tandai dengan pengurangan durasi lama rawat. Meskipun beberapa pakar ahli berbeda pendapat tentang penggunaan obat ini. 

Kenapa dihentikan?

Pada 16 Juni 2020 WHO menyatakan bahwa pengujian efektivitas hydrochloroquin yang dilakukan oleh solidarity trial telah dihentikan. Eksekutif trial grup dan prinsipal investigator membuat keputusan berdasarkan evidence/ bukti dari solidarity trial, UK’s recovery trial dan  cochrane review dari berbagai evidence penggunaan obat tersebut pada pasien Covid-19.

Dari data solidarity (termasuk data discovery trial Prancis) dan laporan terbaru dari recovery trial Inggris menunjukkan bahwa hydrochloroquin tidak menurunkan kematian dan lama rawat pasien covid-19 ketika di bandingkan terapi standar. Pasien yang sudah mendapatkan terapi ini dan belum menyelesaikan terapinya dapat melanjutkan hingga terapi selesai atau menghentikan terapi sesuai dengan rekomendasi dokter penanggung jawab pasien.

Secara umum Hydrochloroquine dapat diterima/ditoleransi oleh pasien dengan penyakit autoimun atau malaria. Keputusan penghentian ini tidak berlaku pada pengujian HCQ dalam investigasi profilaksis dan pasca paparan covid-19. Keputusan untuk dihentikannya penggunaan hydroxychloroquine dalam Solidarity trial tidak berlaku untuk penggunaan atau evaluasi hydroxychloroquine sebagai profilaksis atau pasca pajanan pada pasien yang terpajan COVID-19.

Solidarity Trial ?

Mungkin dari sebagian orang bertanya dari mana data uji klinis pada obat yang digunakan sebagai terapi Covid-19 diperoleh? Salah satunya adalah dari Solidarity trial ini. Solidarity trial adalah uji klinis internasional untuk membantu menemukan pengobatan yang efektif untuk COVID-19, yang diluncurkan oleh WHO dan para mitra yang bekerja sama. Harapanya terdapat satu atau lebih dari pengujian klinis ini akan menghasilkan peningkatan hasil klinis pada pasien COVID-19 dan dan mampu menyelamatkan nyawa pasien covid-19. Saat ini uji coba lain yang juga masih terus berlangsung di seluruh dunia di samping Trial Solidarity.

Pilihan terapi untuk pengobatan Covid-19 antara lain : Remdesivir; Lopinavir / Ritonavir; dan Lopinavir / Ritonavir dengan Interferon beta-1a. Piliha terapi dilakukan dipilih berdasarkan bukti dari laboratorium, hewan uji dan studi klinis. Hydroxychloroquine awalnya dimasukkan dalam uji coba namun  dihentikan pengujianya, pada 17 Juni 2020, karena bukti menunjukkan bahwa tidak menghasilkan pengurangan kematian pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan.

Lebih dari 100 negara telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam uji coba ini dan WHO juga secara aktif mendukung lebih dari 60 negara, seperti berikut ini:

  • Persetujuan etika dan peraturan protokol inti WHO;
  • Identifikasi rumah sakit yang berpartisipasi dalam uji coba;
  • Pelatihan dari dokter rumah sakit tentang randomisasi dan sistem data berbasis web;
  • Pengiriman obat untuk uji seperti yang diminta oleh masing-masing negara peserta.

Hingga 3 Juni 2020, terdapat lebih dari 3500 pasien telah diikutsertakan di 35 negara, dengan lebih dari 400 rumah sakit secara aktif mengikutsertakan pasien di rumah sakit mereka.

Analisis uji coba sementara dipantau oleh Data Global Committee dan Safety Monitoring Committee yang merupakan kelompok ahli independen.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

REAKSI HIPERSENSITIVITAS

Tubuh memiliki kemampuan dalam memproteksi diri . S alah satu bentuk proteksi tubuh ialah nya ialah sistem imun. Ada dua jenis respon imun yakni respon imun nonspesifik dan spesifik. R espon imun inilah yang akan memproteksi tubuh terhadap infeksi atau pertumbuhan kanker, tetapi juga juga dapat menimbulkan hal yang merugikan bagi tubuh berupa penyakit yang yang disebut reaksi hipersensitivitas . Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. Reaksi ini terbagi menjadi berbagai kelainan yang heterogen yang terjadi melalui berbagai cara. Pertama, pembagian reaksi hipersensitivitas menurut waktu timbulnya reaksi . Reaksi cepat , reaksi ini terjadi dengan cepat dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam. Ikatan silang antara alergen dan IgE pada permukaan sel mast menginduksi pelepasan mediator vasoaktif. Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau anafilaksis lokal.  Reak...

OFF LABEL DRUG USE

(by: Dwi Aulia Ramdini, M. Farm., Apt) Di masa yang akan datang, akan semakin banyak dokter yang meresepkan obat off label . sebenarnya apa sih obat off label itu? obat off label ialah obat diluar indikasi yang tertera dalam label  dan belum atau diluar persetujuan oleh badan atau lembaga yang berwenang atau kalau di Indonesia  Badan POM, di US FDA ( Food Drug Administration ). Obat yang telah disetujui atau approved oleh FDA atau BPOM akan mendapat label approved yang berisi informasi tentang cara dan dosis penggunaanya berdasarkan hasil uji klinis. Peresepan atau penggunaan obat off label ini sangat umum sekali saat ini. Sebagian orang mungkin akan khawatir dengan marak nya dokter yang meresepkan obat off label jika mengetahui bahwa obat off label diluar persetujuan oleh badan yang  berwenang. Di Atlanta, seorang pasien bernama Murphy mengaku bahwa ia terkejut setelah  menyadari bahwa ia menggunakan nadolol (golongan beta-blocker ) selama bertahun-ta...

Kajian Resep Hipertensi

KAJIAN RESEP (Screening Resep)    kelengkapan adminitrasi   Diagnose dan keluhan lain -           Hipertensi stage II -           DM tipe II NO Jenis kelengkapan Ket. Ya Tidak 1 Nama pasien, jenis kelamin, √ 2 Berat badan √ 3 Alamat pasien √ 4 Nama dokter √ 5 SIP √ 6 Paraf √ 7 Alamat √ 8 No telepon √ 3 Tanggal penulisan resep √  Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium No. Jenis pemeriksaan Hasil Harga normal satuan 1. Tekanan ...